Sekilas mengenai Teori Dasar Musik
Pada Tulisan kali ini saya mencoba sedikit membahas mengenai teori dasar
musik yang mana merupakan unsur yang berpengaruh kuat peranannya dalam
sebuah lagu. Sebuah Lagu diibaratkan sebagai Sebuah Rumah. Dan Teori
Dasar Musik adalah Pondasinya. Serta Arransement adalah Arsitektur dan
desainnya Begitu kuat & indahnya sebuah rumah tergantung dari
bagaimana pondasinya & arsiktekturnya. Lagu yang kuat dan terdengar
indah terbangundari arransemen musik yang indah dengan penggunaan teori
dasar musik yang maksimal. Pembuatan arransemen tidak terlepas dari
penguasaan teori dasar bermusik yang mana terbagi atas :
Nada
Nada - nada yang tersusun dengan interval menjadi sebuah Tangga Nada.
dimana berlaku sebuah rumus umum interval untuk setiap jarak Tangga Nada
Mayor adalah "1 - 1 - 1/2 - 1 - 1 - 1/2" 1 berlaku untuk kenaikan 1
nada penuh (2 fret pada guitar) sedangkan 1/2 berlaku untuk kenaikan
setengah nada saja (1Fret pada guitar).
Dan untuk Tangga Nada Minor rumus interval yang berlaku adalah"1 - 1/2 -
1 - 1 - 1/2 - 1 - 1. Pengembangan dari kedua tangga nada ini membenuk
suatu urutan tangga nada baru dengan hanya 5nada saja yang dimainkan
(Penta) dikenal sebagai Tangga Nada Pentatonic
untuk tangga nada pentatonic mayor rumus yang berlaku urutan nada ke 1 -
ke 2 - ke 3 - ke 5 ke 6. Misalkan untuk sebuah tangga nada c mayor
dideskripsikan dengan urutan C - D - E - F - G - A - B - C, maka ketika
kita ingin memainkan dalam pentatonic hanya nada C - D - E - G - A saja
yang dimainkan.
untuk tangga nada pentatonic minor rumus yang berlaku urutan nada ke 1 - ke 3 - ke 4 - ke 5 - ke 7.
Misalkan untuk sebuah tangga nada A minor terdeskripsikan dengan urutan
A - B - C - D - E - F - G, maka ketika kita ingin memainkan dalam
pentatoni hanya nada C - D - E - G - A saja yang dimainkan.
beberapa Tanda Accidential (atau lebih dikenal dengan tanda
chromatic) seperti Sharp #, Flat, Natural, Double Sharp, Double Flat
dipergunakan untuk menaikan atau menurunkan nada dari nada aslinya.
Selain Nada dikenal juga Chord, chord adalah bagian dari Tangga Nada.
Chord menentukan bagaimana rythm dimainkan. Chord juga terbagi antara
Mayor dan Minor dan Chord Progression. untuk Chord Mayor rumus yang
digunakan adalah Nada ke 1 - Nada ke 3 - Nada ke 5 dari sebuah urutan
tangga nada mayor. Sementara untuk chord minor penyusunannya dapat
dilakukan dari rumus chord mayor yang mana nada ke 3 nya diturunkan
setengah nada menggunakan tanda chromatic Flat (menjadi akhiran -es).
Progression chord adalah pergerakan perpindnahan chord yang didasarkan
pada tangga nada dari nada dasar yang digunakan. Progression chord ini
juga terbagi atas mayor dan minor.
Ketukan
Irama dalam sebuah lagu ditentukan dari ketukan dengan berbagai unsur pembentuknya seperti tempo, nilai ketukan, tanda birama.
Tempo adalah hitungan konstan yang menentukan seberapa cepat musik
dimainkan yang dihitung dengan satuan Beat Per Minute (BPM). Alat
pengatur tempo kita kenal dengan metronome yang digambarkan dengan 1
bunyi pada setiap ketukan) yang diulang ulang. terdapat pada tempo satu
bunyi berbeda (1 bunyi penekanan biasa ditunnjukan dengan nada yang
sedikit lebih tinggi) untuk menandai ketukan pertama yang dimulai.
Nilai ketukan
Nilai Ketukan adalah pembagian dari ketukan sehingga membentuk ritme
dari ketukan itu tersendiri. Nilai ketukan terdiri dari notasi, nilai -
nilai notasi lah yang memberi dinamika irama pada lagu.
Gambar diatas menunjukan nada yang dimainkan, untuk nada yang tidak
dimainkan dikenal dengan istilah tanda istirahat / tanda diam.
Yang perlu dipahami adalah kapan dan berapa durasi (yang diukur dengan
nilai ketukan itu tersendiri) nada dibunyikan dan nada tidak dibunyikan.
Tanda Birama
adalah tanda yang menerangkan banyaknya ketukan pada sepanjang bar dan
menentukan nilai ketukan pada setiap ketukannya yang ditulis dalam
bentuk pecahan dimana Angka pembilang (yang diatas) menunjukan banyak
ketukan untuk satu bar dan angka penyebut (yang dibawah) menyatakan
jenis nilai ketukan.
Penggunaan pembacaan tanda birama dengan nilai notasi.
Tanda birama yang umum sering digunakan adalah 4/4 dengan nilai ketukan
penuh maka akan dibaca sebagai 1 2 3 4. apabila menggunakan nilai
setengah ketukan akan dibaca 1 n 2 n 3 n 4 n, dan untuk seperempat
ketukan akan dibaca 1 a n d 2 a n d 3 a n d 4 a n d.
by. moence
23 Mei 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar